Gadis Turki Ratu Dunia 2002
London 08/12/02: Azra Akin (22), gadis cantik dari Turki, terpilih sebagai Ratu Kecantikan Dunia tahun 2002, di Alexandra Palace, London, Inggris, Sabtu 7/12/02 (Minggu WIB) . Azra Akin yang mewakili satu negara Islam, dibesarkan di Belanda dari keluarga Turki, mengalahkan 92 pesaingnya dari 142 negara. Sementara, di runner up satu terpilih ratu asal Kolombia Natalia Peralta, runner up dua ratu asal Peru Marina Mora, runner up tiga Katrine Sorland dari Norwegia dan runner up empat Wu Ying-Na dari China.
Akin, yang memiliki rambut panjang berwarna cokelat, mengatakan dia ingin belajar seni dan model, dan menyatakan suka berenang dan menggambar, membaca serta meniup seruling. Penyelenggaraan kontes ratu kecantikan dunia ini terpaksa dipindahkan ke London akibat kerusuhan berdarah di Nigeria, negara yang seyogyanya sebagai penyelenggara.
Julia Morley, ketua panitia penyelenggara mengatakan, semua harus tetap berjalan sampai selesai." Tampil sebagai pembawa acara, Sean Kanan, aktor dari opera sabun The Bold and The Beautiful.
Acara ditandai pemberian ucapan selamat Miss World 2001 Agbani Darego asal Nigeria kepada Azra Akin, Miss World 2002. Si cantik Akin disambut dengan parade yang berlangsung di Alexandra Palace, London, Inggris itu. "Saya sangat bangga terpilih sebagai Miss World," ujar Akin usai mengenakan tiara Miss World yang diserahkan Agbani Darego, Miss World 2001 dari Nigeria.
Selain mendapatkan gelar Miss World 2002, Akin juga menerima hadiah sebesar 100.000 poundsterling (sekitar Rp 1,4 miliar). Ia berharap dapat mewakili kaum wanita seluruh dunia dengan baik. Menurutnya, posisi ini adalah sesuatu yang baik bagi kaum perempuan dan ia berharap dapat membuat perubahan.
Di London, kontes itu juga disambut aksi boikot dari sejumlah aktifis perempuan dan gerakan feminis. Namun semua itu tidak menghentikan kegiatan kontes kecantikan itu.
Kontroversi kontes Miss World INI bukan yang pertama kali. Sebelumnya di tahun 1970, kalangan feminis melakukan aksi protes dengan menebarkan karung di Royal Albert Hall, London, saat acara digelar. Selanjutnya tahun 1996, para finalis sempat tertahan di Bangalore, India, setelah polisi terlibat bentrok dengan sejumlah demonstran.
Seorang tokoh feminis Inggris sempat berujar bahwa para kontestan seakan berparade baju renang berlumuran darah jika mereka tetap ikut serta. Akibat pernyataan itu enam kontestan memutuskan untuk mengundurkan diri.
Meskipun digelar di Inggris, malam penganugerahan tetap mempertahankan cita rasa Afrika. Tetapi acara itu tidak disiarkan stasiun televisi Inggris. Sebaliknya, panitia menyebut Miss World 2002 ditayangkan di 142 negara dan ditonton jutaan orang, kecuali masyarakat Inggris. Namun, hal tersebut tidak mengurangi kepopuleran Miss World 2002. Buktinya, ratusan undangan malam penghargaan di Alexandra Palace tersebut habis terjual.
Akin yang malam itu mengenakan gaun merah gemerlapan, berharap masyarakat dunia akan lebih menghargai satu sama lain. "Mereka yang mengira Miss World-lah yang patut disalahkan karena masalah ini harus melakukan penyelidikan lebih dalam mengenai kompetisi ini, karena kami melaksanakan banyak hal hebat," tuturnya.
Kerusuhan di Nigeria dipicu oleh pemberitaan di sebuah koran lokal yang sangat tidak patut. Disebutkan, Nabi Muhammad kemungkinan besar akan menyetujui ajang Miss World di Nigeria. Tulisan di koran lokal itu bahkan sangat tidak patut dengan menulis, bisa saja beliau akan menikahi salah seorang kontestannya. Artikel tersebut dibuat sebagai reaksi atas keberatan masyarakat Nigeria yang sebagian besar muslim. Apalagi, kontes tersebut diadakan saat bulan Ramadan.
Artikel tadi tentu saja kian memancing emosi umat Muslim Nigeria. Tak lama kemudian, kerusuhan berbau SARA pun pecah. Kerusuhan itu berawal di selatan kota Kaduna, hingga memaksa penyelenggara kontes untuk memindahkan lokasi pemilihan ke Inggris.
Sebenarnya, kontroversi seputar peran dan kedudukan perempuan sudah ada sebelum kontes Miss World berlangsung. Pemerintah Nigeria menerapkan hukuman rajam sampai mati bagi wanita yang melahirkan anak di luar nikah.
Salah satu korbannya adalah Amina Lawal, seorang wanita asal Nigeria Selatan yang nekat melahirkan anak di luar nikah. Beberapa kontestan Miss World memboikot kontes karena simpati dengan Amina Lawal.
Sumber :
*** Tokoh Indonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia), dari berbagai sumber diantaranya web site missworld.org.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar