Stop Pendangkalan Islam
Ia mengatakan keterbelakangan dan penderitaan yang dialami umat Islam di seluruh dunia adalah akibat kesalahan sendiri. Sekarang umat Islam yang berjumlah 1 miliar jiwa, masih jauh dari posisi sebagai sebuah kekuatan dunia. Bahkan umat Islam mudah ditindas dan ditaklukkan dalam perang dan terpaksa menerima kekuasaan dan hegemoni asing. Hal ini karena pengajaran agama yang salah. Menurutnya, terorisme bukanlah cara untuk menyelamatkan Islam.
Mahathir mengemukakan hal itu dalam acara Konferensi Internasional Para Ulama Islam yang berlangsung selama tiga hari di
Menurutnya, sebagian tampaknya meyakini bahwa mereka dapat benar-benar menjadi orang Islam hanya dengan menciptakan kembali cara hidup dari masa 1.400 tahun lalu (zaman Nabi Muhammad SAW). "Kejayaan yang pernah dicapai peradaban Islam, di mana terjadi kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan, telah berakhir karena para pemimpin Islam mulai menentang sikap liberal terhadap kajian-kajian non-agama ini. Satu-satunya yang boleh dipelajari hanyalah bidang-bidang yang berkaitan dengan agama Islam,” katanya.
Mahathir menyatakan satu-satunya kesimpulan yang dapat ditarik dari takdir menyedihkan kaum Muslim adalah bahwa mereka tidak mempraktikkan ajaran Islam yang sesungguhnya. Juga, bahwa agama Islam yang mereka peluk telah ditafsirkan secara salah.
Satu hal yang keliru menurut Mahathir, banyak kaum Muslim yang menganggap para pelaku peledakan bunuh diri Palestina sebagai martir (pahlawan yang mati syahid). Tapi, di lain pihak, tak ada penghargaan diberikan kepada orang-orang yang mempelajari ilmu pengetahuan, matematika, teknologi, dan lain sebagainya, yang sangat penting bagi pembangunan kemampuan pertahanan negara-negara Islam.
Mahathir, yang sering berseberangan dengan Amerika Serikat tapi mendukung AS dalam perang melawan terorisme, mengatakan, serangan bom bunuh diri bukanlah cara untuk membangun kembali kejayaan Islam. Ia mengingatkan bahwa keselamatan tak akan tercapai dengan cara membunuh orang-orang yang tak berdosa. “Lebih baik kita menyusun rencana jangka panjang dan melaksanakannya untuk menjadi yang terbaik di segala bidang," serunya.
Mahathir, yang mengkritik serangan Amerika Serikat dan koalisinya ke Irak, mengatakan, ketika pasukan pimpinan AS menyerang Irak, umat Islam di seluruh dunia berdoa kepada Allah agar menyelamatkan kaum Muslim Irak dan negeri mereka. Namun, doa mereka tak terjawab.
Hal itu, katanya, bukan karena Allah telah meninggalkan umat Islam, melainkan karena mereka tak berusaha mengejar kemajuan dunia dalam bidang pengetahuan dan kemampuan untuk memproduksi senjata serta memiliki angkatan bersenjata yang disiplin dan terlatih untuk mempertahanan diri mereka.
Mahathir mengemukakan beberapa bukti sejarah untuk mendukung argumennya. Ia menyebutkan bahwa kerajaan Muslim Spanyol hilang dalam tahun 1492 setelah 500 tahun kejayaannya, karena para ulama mulai tidak suka mempelajari tentang hal-hal non-religi dan karya-karya non-Muslim. Akibatnya para ulama tidak mengetahui teknologi. Maka ia berpesan agar diseimbangkan pengetahuan duaniawi dengan pengetahuan relgius.
Ia mengatakan bahwa masyarakat Muslim pernah menjadi suatu kekuatan global di berbagai bidang, tetapi mereka tidak berhasil mempertahankan dengan perkembangan-perkembangan kaum Barat, dan kini mereka (masyarakat Muslim) menjadi lemah dan terbelakang.
Mahathir mendorong umat Islam agar memiliki kemampuan untuk menggetarkan hati musuh-musuh untuk mempertahankan diri, bukan sebagai agresor, melainkan untuk mempertahankan diri. "Kita harus membuat tank dan pesawat tempur. Untuk melakukannya, kita harus memahami ilmu pengetahuan," katanya dengan tegas.
Memang, dalam satu tahun belakangan ini,
BIOGRAFI
Dr. Mahathir Mohamad menjadi perdana menteri keempat
DATA PRIBADI
Sumber :
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar