Jumat, 04 September 2009

Condoleezza Rice

Perempuan Hitam Menlu AS Ke-66
Condoleezza Rice, salah seorang wanita terkuat dunia. Perempuan lajang kelahiran Birmingham, Alabama, 14 November 1954, itu menjadi Menlu AS ke-66 dan perempuan kulit hitam pertama yang menduduki jabatan itu. Rice memberikan sumpahnya sebagai Menlu pada tanggal 28 Januari 2005 dihadiri Presiden Bush. Sebelumnya, dia menjabat Penasihat Keamanan Nasional Pemerintahan Bush.

Ketika berkunjung ke Indonesia dan berbicara di forum yang diselenggarakan Indonesia Council on World Affairs (ICWA) di Jakarta, Rabu (15/3/2006), Rice menunjukkan kecemerlangan sebagai seorang diplomat tangguh yang dalam setiap kalimat bisa memukau lawan debatnya.

Ia bahkan bisa memukau lawan debatnya karena pendekatannya yang personal meski lawan debat itu tak bisa menerima argumentasinya. Begitu kata Arifin Siregar ketika mengantar Rice untuk berbicara di forum ICWA itu.

Dia sungguh menguasai keahlian berkomunikasi. Terpancar dari artikulasi ucapan-ucapan dan perpaduan tutur katanya serta ekspresi wajah dan bahasa tubuh alamiahnya. bahkan lebih dari itu, dia tahu menempatkan diri sesuai dengan tradisi komunitas audiensnya, seperti menyalam sambil membungkuk saat berhubungan dengan komunitas Asia.

Kompas menulis, lepas dari faktor AS, sang adi kuasa di balik namanya, Rice memang memiliki aura. Orang akan langsung melupakan wajahnya yang tidak fotogenik, tetapi terpesona pada kelihaiannya berbicara. Mungkin tidak semua akan merasakan hal serupa itu, dan tetap menganggapnya ia tetaplah bagian dari kelompok hawkish.

Namun, setidaknya hadirin yang mengikuti pidatonya merasakan kehangatan dan sebuah akhir yang sedap dari forum itu tatkala mantan Menlu Ali Alatas memberikan suvenir kepada Rice, yang langsung berujar, ”Oh, aku sangat berterima kasih!” Jangan tanyakan kemampuannya menjawab sejumlah pertanyaan yang menggugat kebijakan AS, yang melukai perasaan warga di sejumlah negara. Ia berhasil membelokkan persoalan dan membawa hadirin menjadi berada di sudut pandangnya, apalagi jika terlalu terlena kepada Rice. Perannya sebagai diplomat relatif paripurna, dari sisi luar.

Puteri Pendeta

Dilahirkan di Birmingham, Negara Bagian Alabama, 14 November 1954, Rice anak tunggal dari John Wesley Rice Jr (pendeta) dan Angelena Rice (guru). Perihal namanya Condoleezza berasal dari ungkapan dalam khazanah musik Italia: ”Con dolcezza”, yang berarti ”dengan manis”. Masa kanak-kanaknya, dilalui tatkala rasisme merupakan hal yang sudah berurat-berakar di Alabama. Ketika ia berumur delapan tahun, Denise McNair, teman sekolahnya, tewas dalam peledakan bom di sebuah gereja oleh Ku Klux Klan, kelompok kulit putih rasis, 15 September 1963. Kejadian itu tampak sangat berpengaruh dalam membulatkan tekad untuk menantang kemalangan dan melawan rasisme dengan cara meningkatkan kemampuan intelektualitasnya.

Dia sempat belajar piano di sanggar musik di Aspen, sebelum diterima sebagai mahasiswi musik di Universitas Denver. Pada usia 15 tahun kala itu, Rice mengikuti berbagai kuliah untuk meraih cita-cita menjadi seorang pianis dalam konser musik klasik. Namun, cita-citanya berubah setelah ia menyadari permainan pianonya tak cukup baik untuk menjadikannya sebagai pianis dunia. Rice lalu mengikuti kursus tentang politik internasional yang diberikan oleh Josef Korbel, ayah dari mantan Menteri Luar negeri AS Madeleine Albright. Pengalaman ini memicu ketertarikannya kepada Uni Soviet dan hubungan internasional.

Dalam usia 19, tahun 1974, Rice meraih gelar BA bidang ilmu politik di Universitas Denver dengan cum laude. Kemudian meraih gelar master ilmu politik di Universitas Notre Dame setahun berikutnya, 1975.

Setelah itu dia pertama kali bekerja di Departemen Luar Negeri pada tahun 1977. Kemudian pada usia 26 tahun (1981), Rice meraih gelar doktor (PhD) di Sekolah Tinggi Kajian Internasional, Universitas Denver. Pada tahun itu juga, ia menjadi anggota Pusat Kajian Keamanan Internasional Pengendalian Senjata Universitas Stanford. Setelah sempat bekerja sebagai penasihat masalah Uni Soviet pada Dewan Keamanan Nasional tahun 1991, Rice kembali ke Universitas Stanford dan pada tahun 1993 diangkat menjadi pembantu rektor. Ia menjadi rektor termuda sepanjang sejarah di universitas prestisius itu.

Sebagai pengajar ilmu politik, Dr. Rice yang telah berada di fakultas Stanford sejak 1981, telah memenangkan dua penghargaan kehormatan tertinggi dalam mengajar, yakni penghargaan Walter J Gores pada tahun 1984 untuk mutu pengajaran yang baik dan penghargaan School of Humanities and Sciences Dean’s Award untuk cara mengajar yang berbeda pada tahun 1993.

Di Stanford, Rice adalah anggota Pusat untuk Keamanan Internasional dan Kontrol Senjata dari tahun 1981-1986 (sekarang Pusat untuk Keamanan Internasional dan Kerjasama), seorang anggota senior dari institut untuk pengajaran internasional, dan seorang anggota dari Institusi Hoover.

Dari tahun 1989 sampai Maret 1991, periode reunifikasi Jerman dan hari-hari akhir Soviet bersatu, dia mengabdi pada pemerintahan Bush sebagai direktur, kemudian senior direktur Urusan Soviet dan Eropa Timur di Dewan Keamanan Nasional, dan Asisten Khusus Presiden untuk Urusan Keamanan Nasional. Pada 1986, sementara dia juga anggota urusan internasional Dewan Hubungan Asing, dia juga mengabdi sebagai asisten khusus.

Pada bulan Juni 1999, Rice melengkapi 6 tahun masa jabatan sebagai pembantu rektor Universitas Stanford, sebelumnya dia adalah kepala pendanaan institusi tersebut dan petugas akademik. Sebagai pembantu rektor dia bertanggungjawab terhadap 1 milyar dolar dana tahunan dan program akademik yang mengikutsertakan 1400 anggota fakultas dan 14000 siswa.

Paling Berpengaruh Sejak George Walker Bush menjadi presiden, Rice sudah memberi pengaruh yang kental dalam strategi kebijakan luar negerinya. Pengamat menduga, ialah yang memelopori sikap unilateralisme AS di bulan-bulan pertama pemerintahan Bush.

Dr. Condoleezza Rice menjadi asisten presiden untuk urusan keamanan nasional, akhirnya di referensikan sebagai penasihat keamanan nasional pada tanggal 22 Januari 2001. Majalah Forbes Edisi 6 september 2004 menempatkannya sebagai perempuan terkuat dunia.

Pada Januari 2005, Rice diangkat menjadi Menlu menggantikan Colin Powell. Meski mempunyai sikap keras yang membuatnya dijuluki ”putri pendekar” (warrior princess), Rice menjadi salah satu anggota kabinet Bush yang paling populer. Ia sekutu yang tak diragukan Bush. Nyaris tak ada liburan akhir pekan yang tak dihabiskan Rice bersama Bush dan istrinya, Laura, di Camp David.

Rice fasih berbahasa Rusia, Perancis, Jerman, dan Spanyol. Ketika diangkat sebagai penasihat keamanan nasional pada pemerintahan Presiden George Walker Bush, Rice sudah menjadi anggota dewan direksi di sejumlah perusahaan, termasuk dewan direksi raksasa perminyakan Chevron Corporation.

Dia anggota dewan direktur Chevron Corporation, The Charles Schwab Corporation, Yayasan The William and Flora Hewlett, Universitas Notre Damme, Dewan Penasihat Internasional J.P Morgan and The San Fransisco Symphony Board of Governors.

Dia adalah anggota dewan pendiri Center For a New Generation, sebuah dana pendukung pendidikan untuk sekolah di timur Palo Alto dan timur Menlo Park, California, dan presiden Boys and Girls Club Peninsula.

Ditambah masa lalu sebagai dewan pengurus telah meliputi beberapa organisasi sebagai korporasi transamerika, Hewlett Packard, the Carnegie Corporation, sumbangan Carnegie untuk perdamaian dunia, the Rand Corporation, Dewan Nasional untuk Kajian Soviet dan Eropa Timur, the Mid-Peninsula and KQED, penyiaran umum untuk San Fransisco.

Dia adalah anggota American Academy of Arts and Sciences (Sains dan Seni Akademi Amerika) dan telah dianugerahi gelar doktor kehormatan dari Morhaouse College tahun 1991, dari Universitas Alabama tahun 1994, dari Universitas Notre Dame tahun 1995, dari the National Defense University tahun 2002, dari the Missisipi College School of Law tahun 2003, dari Universitas Louisville and Michigan State University tahun 2004. Dia tinggal di Washington D.C Juli 2004.

Buku-bukunya antara lain Germany Unified and Europe Transformed (Penyatuan Jerman dan Transformasi Eropa) tahun 1995 bersama Philip Zelikow, The Gorbachev era (Era Gorbachev) (1986) bersama Alexander Dallin, dan Uncertain Allegiance: The Soviet Union and The Chekoslovak Army (Ketidakpastian sumpah setia: Penyatuan Soviet dan Tentara Cekoslowakia) (1984). Dia juga telah menulis beberapa artikel dalam Soviet dan Eropa Timur Asing dan Politik Pertahanan, dan telah berpidato di depan hadirin yang berbeda mulai dari Kediaman Kedutaan AS di Moskow, sampai Klub Persemakmuran tahun 1992 dan pada Konvensi Nasional Republik tahun 2000. ► e-ti/dewi, dari berbagai sumber

DATA PRIBADI

Nama: Condoleezza Rice Lahir: Birmingham, Alabama, 14 November 1954 Jabatan: Menlu Amerika Setikat 2005-sekarang Status: Lajang dan anak tunggal Ayah: John Wesley Rice Jr (pendeta) Ibu: Angelena Rice (guru) Pendidikan: - BA ilmu politik dari Universitas Denver, 1974 - Master ilmu politik dari Universitas Notre Dame, 1975 - Doktor (PhD) dari Sekolah Tinggi Kajian Internasional, Universitas Denver, usia 26 tahun, 1981 Karir: - Departemen Luar Negeri AS, 1977 - Anggota Pusat Kajian Keamanan Internasional Pengendalian Senjata Universitas Stanford, 1981. - Penasihat masalah Uni Soviet pada Dewan Keamanan Nasional, sampai 1991 - Pembantu Rektor Universitas Stanford, 1991 - Rektor Universitas Stanford, 1993 (rektor termuda) - Penasihat Keamanan Nasional pada pemerintahan Presiden George Walker Bush Kegiatan Lain: Anggota dewan direksi di sejumlah perusahaan, di antaranya di perusahaan raksasa perminyakan Chevron Corporation

Sumber :

TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)

Tidak ada komentar: